Semut hantu, atau Tapinoma melanocephalum, merupakan salah satu spesies semut yang invasif dan sering dianggap sebagai hama rumah tangga. Spesies ini biasanya hidup di daerah tropis di seluruh dunia dan dikaitkan dengan kelompok semut kompleks yang dikenal sebagai "semut gelandangan".

Bahkan, dulu Tapinoma melanocephalum disebut sebagai "semut gelandangan". Koloni semut hantu dapat berasal dari lokasi terpencil, seperti Kepulauan Galapagos, dan ditemukan menetap di rumah kaca serta bangunan lainnya di daerah beriklim sedang.

Semut hantu memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari spesies semut lainnya. Mereka termasuk dalam kategori pekerja dengan ukuran yang sangat kecil, sekitar 1,3 - 1,5 mm, dan monomorfik (berukuran satu).

Tubuhnya berwarna coklat tua untuk kepala dan dada, sementara gaster dan kaki berwarna putih susu. Pola warna dan ukuran tubuh yang kecil membuat semut hantu sulit terlihat, menyerupai "hantu" dalam istilah visual.

Kebiasaan bersarang semut hantu sangatlah fleksibel. Mereka dapat bersarang di luar atau di dalam ruangan, dan koloni mereka biasanya terdiri dari betina yang bereproduksi (poligini).

Tempat bersarang mereka dapat berupa tumpukan rumput layu, batang tanaman, ruang kosong di dinding, atau bahkan dalam pot tanaman di dalam rumah.

Kemampuan adaptasi semut hantu dalam berbagai kondisi lingkungan membuat mereka menjadi hama yang umum terjadi di dalam rumah.

Pengendalian semut hantu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dan mengurangi sumber daya yang menarik bagi mereka, seperti makanan yang terbuka dan kelembapan yang tinggi.

Apabila diperlukan, insektisida dalam bentuk umpan atau racun kontak juga dapat digunakan untuk mengendalikan populasi semut hantu, terutama jika mereka menjadi gangguan di rumah.

Dengan langkah-langkah yang tepat, pengendalian semut hantu dapat dilakukan tanpa merusak ekosistem lingkungan sekitarnya.