Aplikasi Aerial Pestisida

Aerial application atau aplikasi melalui udara. Metode ini lebih merujuk kepada metode aplikasi pestisida secara masif terhadap suatu luasan tanah/lahan tertentu. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Entomologist, C.R. Nellie bersama dengan departemen pertanian setempat pada tahun 1921 di Ohio, untuk membasmi larva ngengat sphinx atau biasa disebut hornworms yang menyerang pohon katalpa di daerah tersebut (NAAA, 2020). Ide ini terdengar skeptis pada awalnya, namun ternyata menunjukkan hasil yang baik terhadap keberadaan hama tersebut, sehingga orang-orang mulai menggunakan metode ini dan masih digunakan hingga hari ini (NAAA, 2020).
Metode ini secara umum dilakukan menggunakan pesawat dan membutuhkan setidaknya seorang pilot, dan seorang ground staff, keduanya harus menggunakan alat pelindung diri yang lengkap saat dilakukan pemaparan. Jenis campuran pestisida yang biasanya digunakan juga beragam, seperti emulsifiable concentrates, wettable powder, soluble powder dsb. Penggunaan jenis formulasi akan mempengaruhi sistem dan alat yang digunakan, seperti nozzle, sistem pompa, hingga prosedur pengisian dan pembersihan pada tangki penyimpanan (Utah Department of Agriculture, 1996; FOA, 2001) .
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk pengambilan keputusan pada penggunaan metode ini. Mulai dari alternatif lain dari penggunaan pestisida seperti kontrol alami, perhitungan keuntungan dan resiko, pemilihan produk,informasi pada label produk yang digunakan dan zona buffer. zona buffer adalah area yang tidak termasuk dalam area pemaparan dan cukup luas untuk menangkap pestisida yang keluar jalur area pemaparan (Utah Department of Agriculture, 1996).
Pestisida dapat keluar dari area pemaparan yang direncanakan karena beberapa faktor seperti perubahan kecepatan dan arah angin, temperatur, kelembaban, hingga pemilihan dan penggunaan nozzle yang tidak tepat. fenomena ini disebut drift, dan akan berdampak kepada organisme non target, seperti burung atau ikan bila terdapat perairan. sehingga pengukuran zona buffer sangat penting dan diatur tergantung jenis pestisida yang digunakan, seperti 5000 m untuk insektisida organochlorine (Utah Department of Agriculture, 1996).
Metode ini juga berisiko menyebabkan kontaminasi pada perairan, sehingga tidak disarankan dilakukan di daerah yang dekat dengan sungai, danau atau badan air lainnya dan bahkan dapat terjadi kontaminasi pada air tanah. Kontaminasi yang terjadi pada air akan sulit untuk dihilangkan dan dapat berdampak pada keanekaragaman hayati perairan dan juga kerugian pada manusia karena penggunaan air sebagian besar didapatkan melalui sumber tersebut. Perhitungan dan prosedur yang digunakan pada metode ini sangat ketat. Beberapa hal seperti waktu pemaparan, jenis dan volume pestisida, volume air, luas area, hingga tipe pesawat yang digunakan harus dicatat untuk memudahkan monitoring pasca aplikasi (FAO, 2001; Utah Department of Agriculture, 1996).
Perkembangan teknologi berkembang semakin baik untuk menyempurnakan metode ini. beberapa tahun teakhir telah dikembangkan pesawat tanpa awak/ drone yang digunakan khusus untuk metode ini. Penggunaan drone ini dapat mengurangi peluang kontak pestisida dengan manusia sehingga lebih aman. Ukuran yang kecil membuatnya fleksibel pada lahan yang tidak rata, dan meningkatkan akurasi penyemprotan karena dapat mengurangi potensi drift dengan perubahan kecepatan drone maupun kecepatan penyemprotan pestisida. Selain alasan keamanan drone ini juga disukai karena harganya relatif lebih murah dari sisi pengadaan, maintenance hingga bahan bakar yang digunakan dari pada pesawat konvensional. (Xiongkui, H. et al. 2017)
REFERENSI
FAO (2001). Guidelines on Good Practice for Aerial Application of Pesticides. Rome. United Nations
NATIONAL AGRICULTURAL AVIATION ASSOCIATION (2020). First Aerial Application. retrieved online 12 November 2023 on (https://agaviation100.com/timeline/1922/)
Division of Plant Industry, Utah Department of Agriculture (1996). AERIAL APPLICATION PEST CONTROL. Salt Lake City, Utah. Utah Department of Agriculture
Xiongkui, H., Bonds, J., Herbst, A., & Langenakens, J. (2017). Recent development of unmanned aerial vehicle for plant protection in East Asia. International Journal of Agricultural and Biological Engineering, 10(3), 18-30.